Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Fans Ayara

28 Januari 2008

Selamat Jalan Bapak Pembangunan Indonesia ....


Kemaren sore, sekitar pukul 15.00 WIB, saat Bunda menyalakan televisi, ternyata berita pertama yang muncul di layar televisi adalah berita duka, hari minggu tanggal 27 Januari 2008, Sang Jenderal Besar itu telah tutup usia sekitar jam 13.10 WIB di RSPP, dikarenakan kegagalan multiorgan. Wah jujur Bunda sempet kaget, sempet bengong dengan mulut terbuka, kalau orang betawi bilang "Nganga" (*hehehehe awas Bun, tar ada laler masuk lho...). Bunda jadi ingat pernah kasih statement gini ke "Nany" nya anakku : "Wah kalau kondisi simbah Harto kayak gitu mah, kayaknya bentar lagi juga meninggal Sri" (Waktu itu emang berita di TV, Pak Harto kritis banget, malah sudah pake alat bantu pernafasan dan dalam kondisi ditidurkan, ah itu bahasa halus aja dari koma kali ya?). Hihihi, jadi gak enak, ternyata kejadian juga apa yang Bunda rasanin kemaren itu, maaf ya Pak Harto, bukannya Bunda doain lho ... itu berdasarkan pengalaman Mbah nya Bunda waktu kondisinya kayak situ hehehee... maap ye sekali lagi....

Memang, beberapa minggu yang lalu berita yang senantiasa seliweran di layar televisi di Indonesia, termasuk televisi di rumah Bunda, adalah kabar tentang kondisi kritis Bp. H.M. Soeharto, sang mantan presiden RI ke-2 tsb. Semua kalangan, mulai dari rakyat kecil sampai dengan kaum pejabat, turut larut dalam doa dan harapan semoga Sang Jenderal Besar tersebut diberikan keadaan yang terbaik oleh Yang Maha Kuasa, apapun itu bentuknya. Terlepas dari Pro dan Kontra saat Beliau memimpin bangsa ini selama 32 tahun yang dikenal dengan Masa Orde Baru atau ada juga yang menyebutnya masa Rezim Soeharto, apalah itu nama dan sebutan orang buat masa-masa kepemimpinan saat itu, tapi buat Bunda, sebagai generasi muda yang saat itu merasakan dipimpin oleh Beliau, Bunda merasakan banyak sekali jasa-jasa yang sudah Beliau berikan buat bangsa ini. Dan dengan tulus Bunda mengucapkan banyak terima kasih atas semua jasa-jasanya tersebut, semoga Alloh SWT menerima amal baiknya dan mengampuni segala dosa dan kesalahannya. Amin.

Berita meninggalnya Pak Harto secara lengkap bisa baca Di Sini.

Indiku, mungkin gak pernah kenal sama Bapak Pembangunan ini. Mungkin, nanti Indi hanya mengenalnya lewat pelajaran sejarah di sekolah. Tapi, Bunda juga pingin Indi bisa mengenal Bapak Pembangunan ini lewat blog yang Bunda tulis ini, agar ada kenangan tersendiri tentang Bapak Soeharto.

Tentang gelar Bapak Pembangunan bagi Bapak H.M Soeharto, kalau gak salah ditetapkan oleh MPR dalam salah satu Ketetapan MPR tahun 1983, dan itu juga contekan Bunda lho yang diambil di Sini.

Memang betul sih, sewaktu Pak Harto masih berjaya memimpin negeri ini, Bunda merasakan rasa aman, tenteram, gak ada bom-boman kayak sekarang, harga barang2 juga masih murah, bisa ngerasain punya jalan layang, nyari kerja juga gampang, ah pokoe enak deh. Tapi ada juga sih sebagian rakyat Indonesia yang merasakan gak enaknya, wah buat yang ngerasain gak enaknya, mohon maaf ya Bunda gak bisa menyebutkan secara spesifik di sini habis gak enak seh, karena menurut Bunda itu hanya bagian dari Dinamika politik di negara ini, jadi sah-sah aja buat yang suka atau tidak suka, betul? Secara ini Blog Bunda hehehehe, Bunda pengen cerita yang enaknya waktu hidup di jaman kepemimpinan Beliau.

Dulu waktu Pak Harto masih jadi Presiden, harkat dan martabat bangsa kita begitu baik di mata bangsa2 international, kita malah bisa swasembada beras lho, kita bisa bikin mobil sendiri, bikin pesawat sendiri. Tau gak, yang paling Bunda ngangenin sewaktu era kepemimpinan Beliau adalah Klompencapir, hehehehe, itu tuh Kuis buat para petani-petani, Bunda jadi tahu pengetahuan tentang bercocok tanam. Acara Sambung Rasa juga bagus tuh, acaranya dialog tanya jawab antara Pak Harto dengan Para Petani dan rakyat indonesia lainnya. Suasananya dibuat semi formal, kadang2 pak Harto juga suka guyon disitu yang disambut dengan tawa dari peserta dialognya. Wah seneng lho bisa curhat dengan Bapak Presiden, kapan lagi Rakyat kecil kayak kita bisa kayak gitu, bener gak ? Kenapa sekarang gak ada lagi ya ? Dan kabarnya acara tersebut semakin memperkokoh citra Pak Harto sebagai Bapaknya Wong Cilik. Hhhm ... menurut Bunda sih bener juga, emang harus gitu khan idelnya seorang pemimpin.

Menurut Bunda juga nih, sebenarnya sosok Beliau itu bisa dijadikan role model buat anak-anak seusia Bunda dulu. Kita termotivasi untuk maju, meski hidup serba berkekurangan, yah gimana enggak, Pak Harto khan cuma anak petani yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, namun dengan tekad dan semangat beliau, beliau bisa jadi presiden. Suatu, motivasi yang bagus khan buat anak-anak jaman Bunda dulu ?

Kalau mau tentang kisah hidup Soeharto kecil, nih baca aja Di Sini.

Masa kepemimpinan selama 32 tahun tersebut, sayangnya harus di akhiri dengan cara yang menurut Bunda tragis sekali, setelah kepergian sang Istri tercinta Ibu Tien Soeharto pada tahun 1996, Beliau harus rela melepaskan jabatannya sebagai Presiden pada tahun 1998, setelah sebelumnya sempat terjadi kerusuhan mei 1998, yang menorehkan sejarah kelam bangsa Indonesia dengan pembantaian puluhan warga keturunan cina serta penjarahan hampir di sebagian wilayah negara Indonesia, khususnya di Jakarta. Bunda ngalamin saat kerusuhan itu terjadi, ngeliat bagaimana polisi nembakin orang2 di jalan, liat gimana rakyat kalap menjarah toko dan membakar mobil dan motor. Bunda malah sempat lari2 saat itu karena dengar suara tembakan polisi, Bunda takut banget kena peluru nyasar. Bunda gak membayangkan sama sekali, bahwa iringan2 demo mahasiswa dan rakyat saat itu bisa berubah menjadi tragedi kemanusiaan yang mengerikan. Karena saat itu gak ada sopir kendaraan umum yang berani beroperasi takut dibakar kali ya mobilnya, Bunda jalan kaki dari kampus Bunda di Jl. Diponegoro sampai Pasar Pramuka, dari situ Bunda naik angkot turun di Jl. Kayumanis, lalu mulai jalan lagi sampai Pisangan. Sepanjang perjalanan yang bunda lihat adalah bendera kuning yang menandakan ada yang meninggal dunia karena tertembak peluru nyasar, mobil, motor yang di bakar serta toko2 yang dijarah dan dibakar. Suasananya betul-betul mencekam, malah setelah itu sempat barang2 pokok hilang dari pasar. selama 3 hari gak ada supermarket dan toko yang buka. Wah kalau ingat itu, jangan lagi deh ngerasain kejadian kayak gitu. Moga-moga gak akan ada lagi ya, Amin.... cukup sekali aja.

Oh ya, ini Bunda sisipkan juga cerita saat mundurnya Pak Harto tahun 1998, silahkan baca Di Sini.

Waduh, jadi kepanjangan ya ...? Ya Wis, Bunda sekeluarga turut berduka cita atas meninggalnya Mantan Presiden RI, Bpk. H.M Soeharto, semoga segala amal baik beliau diterima di Sisi Alloh SWT dan semoga Beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, Amin ya Robbal 'Alamin ....

Ini ada satu foto yang lumayan bagus buat mengenang Pak Harto, dan memperlihatkan keharmonisan hubungan antara Pak Harto dan Ibu Tien kala itu. Sambil membayangkan kira-kira, Bunda sama Ayah akan mesra terus gak ya sampai tua ? hehehehee

1 komentar:

Bunda Lala mengatakan...

Kelompecapir...?
oh plis..... eikeh paling bete sama acara itu.. secara lammmmaaaaa banget...!!!
tapi itu bikin eikeh mau maen keluar rumah siiy, daripada bete nonton tv acaranya begituan :D