Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Fans Ayara

28 Januari 2008

Selamat Jalan Bapak Pembangunan Indonesia ....


Kemaren sore, sekitar pukul 15.00 WIB, saat Bunda menyalakan televisi, ternyata berita pertama yang muncul di layar televisi adalah berita duka, hari minggu tanggal 27 Januari 2008, Sang Jenderal Besar itu telah tutup usia sekitar jam 13.10 WIB di RSPP, dikarenakan kegagalan multiorgan. Wah jujur Bunda sempet kaget, sempet bengong dengan mulut terbuka, kalau orang betawi bilang "Nganga" (*hehehehe awas Bun, tar ada laler masuk lho...). Bunda jadi ingat pernah kasih statement gini ke "Nany" nya anakku : "Wah kalau kondisi simbah Harto kayak gitu mah, kayaknya bentar lagi juga meninggal Sri" (Waktu itu emang berita di TV, Pak Harto kritis banget, malah sudah pake alat bantu pernafasan dan dalam kondisi ditidurkan, ah itu bahasa halus aja dari koma kali ya?). Hihihi, jadi gak enak, ternyata kejadian juga apa yang Bunda rasanin kemaren itu, maaf ya Pak Harto, bukannya Bunda doain lho ... itu berdasarkan pengalaman Mbah nya Bunda waktu kondisinya kayak situ hehehee... maap ye sekali lagi....

Memang, beberapa minggu yang lalu berita yang senantiasa seliweran di layar televisi di Indonesia, termasuk televisi di rumah Bunda, adalah kabar tentang kondisi kritis Bp. H.M. Soeharto, sang mantan presiden RI ke-2 tsb. Semua kalangan, mulai dari rakyat kecil sampai dengan kaum pejabat, turut larut dalam doa dan harapan semoga Sang Jenderal Besar tersebut diberikan keadaan yang terbaik oleh Yang Maha Kuasa, apapun itu bentuknya. Terlepas dari Pro dan Kontra saat Beliau memimpin bangsa ini selama 32 tahun yang dikenal dengan Masa Orde Baru atau ada juga yang menyebutnya masa Rezim Soeharto, apalah itu nama dan sebutan orang buat masa-masa kepemimpinan saat itu, tapi buat Bunda, sebagai generasi muda yang saat itu merasakan dipimpin oleh Beliau, Bunda merasakan banyak sekali jasa-jasa yang sudah Beliau berikan buat bangsa ini. Dan dengan tulus Bunda mengucapkan banyak terima kasih atas semua jasa-jasanya tersebut, semoga Alloh SWT menerima amal baiknya dan mengampuni segala dosa dan kesalahannya. Amin.

Berita meninggalnya Pak Harto secara lengkap bisa baca Di Sini.

Indiku, mungkin gak pernah kenal sama Bapak Pembangunan ini. Mungkin, nanti Indi hanya mengenalnya lewat pelajaran sejarah di sekolah. Tapi, Bunda juga pingin Indi bisa mengenal Bapak Pembangunan ini lewat blog yang Bunda tulis ini, agar ada kenangan tersendiri tentang Bapak Soeharto.

Tentang gelar Bapak Pembangunan bagi Bapak H.M Soeharto, kalau gak salah ditetapkan oleh MPR dalam salah satu Ketetapan MPR tahun 1983, dan itu juga contekan Bunda lho yang diambil di Sini.

Memang betul sih, sewaktu Pak Harto masih berjaya memimpin negeri ini, Bunda merasakan rasa aman, tenteram, gak ada bom-boman kayak sekarang, harga barang2 juga masih murah, bisa ngerasain punya jalan layang, nyari kerja juga gampang, ah pokoe enak deh. Tapi ada juga sih sebagian rakyat Indonesia yang merasakan gak enaknya, wah buat yang ngerasain gak enaknya, mohon maaf ya Bunda gak bisa menyebutkan secara spesifik di sini habis gak enak seh, karena menurut Bunda itu hanya bagian dari Dinamika politik di negara ini, jadi sah-sah aja buat yang suka atau tidak suka, betul? Secara ini Blog Bunda hehehehe, Bunda pengen cerita yang enaknya waktu hidup di jaman kepemimpinan Beliau.

Dulu waktu Pak Harto masih jadi Presiden, harkat dan martabat bangsa kita begitu baik di mata bangsa2 international, kita malah bisa swasembada beras lho, kita bisa bikin mobil sendiri, bikin pesawat sendiri. Tau gak, yang paling Bunda ngangenin sewaktu era kepemimpinan Beliau adalah Klompencapir, hehehehe, itu tuh Kuis buat para petani-petani, Bunda jadi tahu pengetahuan tentang bercocok tanam. Acara Sambung Rasa juga bagus tuh, acaranya dialog tanya jawab antara Pak Harto dengan Para Petani dan rakyat indonesia lainnya. Suasananya dibuat semi formal, kadang2 pak Harto juga suka guyon disitu yang disambut dengan tawa dari peserta dialognya. Wah seneng lho bisa curhat dengan Bapak Presiden, kapan lagi Rakyat kecil kayak kita bisa kayak gitu, bener gak ? Kenapa sekarang gak ada lagi ya ? Dan kabarnya acara tersebut semakin memperkokoh citra Pak Harto sebagai Bapaknya Wong Cilik. Hhhm ... menurut Bunda sih bener juga, emang harus gitu khan idelnya seorang pemimpin.

Menurut Bunda juga nih, sebenarnya sosok Beliau itu bisa dijadikan role model buat anak-anak seusia Bunda dulu. Kita termotivasi untuk maju, meski hidup serba berkekurangan, yah gimana enggak, Pak Harto khan cuma anak petani yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, namun dengan tekad dan semangat beliau, beliau bisa jadi presiden. Suatu, motivasi yang bagus khan buat anak-anak jaman Bunda dulu ?

Kalau mau tentang kisah hidup Soeharto kecil, nih baca aja Di Sini.

Masa kepemimpinan selama 32 tahun tersebut, sayangnya harus di akhiri dengan cara yang menurut Bunda tragis sekali, setelah kepergian sang Istri tercinta Ibu Tien Soeharto pada tahun 1996, Beliau harus rela melepaskan jabatannya sebagai Presiden pada tahun 1998, setelah sebelumnya sempat terjadi kerusuhan mei 1998, yang menorehkan sejarah kelam bangsa Indonesia dengan pembantaian puluhan warga keturunan cina serta penjarahan hampir di sebagian wilayah negara Indonesia, khususnya di Jakarta. Bunda ngalamin saat kerusuhan itu terjadi, ngeliat bagaimana polisi nembakin orang2 di jalan, liat gimana rakyat kalap menjarah toko dan membakar mobil dan motor. Bunda malah sempat lari2 saat itu karena dengar suara tembakan polisi, Bunda takut banget kena peluru nyasar. Bunda gak membayangkan sama sekali, bahwa iringan2 demo mahasiswa dan rakyat saat itu bisa berubah menjadi tragedi kemanusiaan yang mengerikan. Karena saat itu gak ada sopir kendaraan umum yang berani beroperasi takut dibakar kali ya mobilnya, Bunda jalan kaki dari kampus Bunda di Jl. Diponegoro sampai Pasar Pramuka, dari situ Bunda naik angkot turun di Jl. Kayumanis, lalu mulai jalan lagi sampai Pisangan. Sepanjang perjalanan yang bunda lihat adalah bendera kuning yang menandakan ada yang meninggal dunia karena tertembak peluru nyasar, mobil, motor yang di bakar serta toko2 yang dijarah dan dibakar. Suasananya betul-betul mencekam, malah setelah itu sempat barang2 pokok hilang dari pasar. selama 3 hari gak ada supermarket dan toko yang buka. Wah kalau ingat itu, jangan lagi deh ngerasain kejadian kayak gitu. Moga-moga gak akan ada lagi ya, Amin.... cukup sekali aja.

Oh ya, ini Bunda sisipkan juga cerita saat mundurnya Pak Harto tahun 1998, silahkan baca Di Sini.

Waduh, jadi kepanjangan ya ...? Ya Wis, Bunda sekeluarga turut berduka cita atas meninggalnya Mantan Presiden RI, Bpk. H.M Soeharto, semoga segala amal baik beliau diterima di Sisi Alloh SWT dan semoga Beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, Amin ya Robbal 'Alamin ....

Ini ada satu foto yang lumayan bagus buat mengenang Pak Harto, dan memperlihatkan keharmonisan hubungan antara Pak Harto dan Ibu Tien kala itu. Sambil membayangkan kira-kira, Bunda sama Ayah akan mesra terus gak ya sampai tua ? hehehehee

24 Januari 2008

Obrolan Menjelang Tidur

Semalam sebelum tidur, Bunda dan Indi ngobrol, bertukar cerita seperti yang sudah biasa kami lakukan. Meski Indi ku umurnya baru 3 tahun 5 bulan, namun terkadang kata-kata yang keluar dari mulutnya sering tak disangka dan memberi arti yg sgt mendalam khususnya buat Bunda. Dan obrolan malam tadi, begitu menyentuh hati Bunda, sempat terbit rasa bersalah dalam hati mengapa Bunda belum bisa memenuhi harapannya menjadi Bunda yang selalu bisa diandalkan setiap dia butuhkan. (* hmm... sebuah teguran manis untukku).

Bunda : " Indi kog belum bobo ? (Sambil membelai rambutnya seperti yang biasa
bunda lakukan)".

Indi : " Indi mau tunggu ayah, koq ayah lama banget ya bobonya ?" (* matanya me-
natap mataku, hmm dia begitu suci dan murni sekali)."

Bunda : " Tadi juga udah Bunda suruh bobo ayahnya, tapi kayaknya ayah masih mau
nonton film dulu, udah biarin aja Indi bobo aja ... tar kalau bobonya
kemalaman, besok bangunnya siang lho, gak bisa ikut bunda muter2 deh "
(*Indi memang biasa ikut Bunda muter2 dulu di gang komplek sblm Bunda
dan ayah berangkat kerja).

Indi : "Tapi Indi mau tunggu ayah, Indi pengen bobo sama ayah, Bunda khan masih
sakit, Bunda bobo di bawah aja, ayah di sini sama Indi" (* memang semen-
jak sakit punggungku mulai kambuh lagi, aku lebih sering tidur di lantai
menggunakan kasur busa yg agak tipis, ini anjuran dokter agar supaya aku
tidur di tempat yang permukaannya lurus dan keras, agar punggungku tidak
menekuk pada saat tidur seperti saat tidur di spring bed).

Bunda : "Gak koq, Bunda dah sembuh, udah Indi tidur sama Bunda aja ya ..."
Indi : " Gak mau, Indi mau tidur bertiga sama ayah, sama Bunda ... please...
please...bunda ..." (* hmmm dia mulai merajuk, matanya... aduh aku tuh
paling gak kuat kalau liat matanya, apalagi dalam keadaan memohon spt
itu ...)

Bunda : "Udah gak usah lah, tempat tidur kita khan sempit, Indi sudah besar, mana
muat kita tidur di bertiga"
Indi : " Muat, kayak dulu waktu di Cakung, ayah di bawah, bunda di samping Indi"
Bunda : "Ya udah, coba sana, kamu panggil ayah ..."
Indi : "Gak mau ah ... nanti ayah marah marah in Indi..." (*smb geleng2 kepala)
Bunda : " Yah sama donk, tadi juga ayah marah-marah in Bunda.."

Tiba-tiba pembicaraan loncat ke topik lain, secara topik ini mungkin menurut Indi kecilku tidak mendapatkan apa yg dia inginkan. Yah begitu lah, pembicaraan khas anak-anak sering loncat dari topik satu ke topik yang lain, malah kadang2 gak nyambung. Mungkin karena isi kepalanya masih murni sekali, dan banyak sekali hal2 baru dia pelajari, dan banyak juga yang ingin dia ungkapkan, kata-katanya menjadi loncat2 kemana-kemana ...hehehehe...yah tak apalah ... bisa saling tukar cerita begini dengan Indi, saat2 yang aku nantikan dan salah satu favoritku.

Indi : "Bunda..., Indi pengen dibeliin bangku yang kayak bangku yang dirusakin
ayah, bangku yang dibeliin uti donk ..." (*dia mulai merajuk lagi)
Bunda : "Tapi sekarang ini Bunda gak punya uang sayang ..." (*ini bukannya alasan
memang betul saat ini, aku gak punya uang extra untuk hal2 spt ini).

"Lagipula Indi khan sudah punya bangku yang dibeliin nenek ...lagian
rumah kita khan sempit, mana muat bangku satu lagi "
Indi : "Gak mau, Indi mau punya dua, nanti ditaro di ruang tamu aja..."
"Khan ada Alloh, Alloh khan punya uang, makanya Bunda ayo kita berdoa
kita sholat, supaya Alloh kasih kita uang, supaya Alloh bikin ayah gak
marah-marah lagi " (* Indi mulai bangun dari tempat tidur dan menarik
tanganku ke kamar mandi untuk berwudhu seperti yang biasa kami lakukan)

Bunda : "Udah malam, sholatnya besok aja ya, berdoa aja deh gak usah sholat"
(*gantian aku yang memohon padanya, karena malam itu aku lelah sekali).
Indi : " Gak bisa bunda, berdoa sambil sholat ... ayolah bunda ..ayo " ( *sambil
terus menarik tanganku)
, "Nanti habis sholat, Indi pasti langsung bobo"
Bunda : "Baik sayang, kita sholat yuk !"

Akhirnya malam itu kita berdua sholat, kebetulan aku juga belum sholat Isya, dia terlihat khusyuk mengikuti gerakan sholatku smp selesai. Sewaktu sholat bersama Indi, aku gak bisa memperpanjang bacaan sholatku, karena kasihan melihat dia kelelahan, apalagi mukenan nya yang masih kebesaran, sering terinjak oleh kakinya sendiri. Hmm anakku, alhamdulillah dia mulai senang sholat, memang ini yang coba aku tanamkan sejak dini. Sholat, agama, berdoa, dan Tuhan, menurutku adalah pondasi untuk setiap hati manusia agar tetap pada jalur yang seharusnya.

Selesai sholat aku dan Indi berdoa, doa yang biasa kami panjatkan, doa untuk kedua orang tua, doa minta keselamatan dunia akhirat dan doa supaya dikarunia ilmu yang bermanfaat, itu juga doa2 yang diajarkan oleh gurunya di tempat ia biasa mengaji, yah sekalian membantunya menghafal. Namun malam itu, ada doa khusus yang dia panjatkan untukku, meski lucu terdengarnya, tapi makna nya begitu dalam, semoga Alloh SWT mendengarkan doa hambanya yang masih murni ini, yah dia lah anakku... begini doanya : " Ya Alloh, kasihkan uang buat Bunda yang banyaaak banget, supaya Bunda bisa beliin mainan dan bangku buat Indi, supaya ayah gak marah-marahin Indi lagi, supaya ayah sholat, udah gitu aja ya Alloh, Amin" (* sambil mengusapkan kedua telapak tangannya ke mukanya, spt yg biasa aku lakukan setiap habis berdoa, ah anak2 memang selalu mengikuti apa yg kita lakukan). Aku hanya tersenyum melihatnya, dan mengamini doanya di dalam hati.

Bunda : "Udah yuk, sholat udah, berdoa udah, Bunda bikinin susu ya...kita bobo"
(*sambil membantunya melepaskan mukenanya)

Tapi tiba-tiba dia bicara lagi begini:

Indi : "Bunda, Indi mau dibeliin buku PR juga, abis buku PR Indi udah pada rusak
sama temen2 Indi, bu guru juga gak pernah kasih lagi Bunda..."
(* mulai merajuk lagi ...)
Bunda : "Insya Alloh, kalau Bunda punya uang pasti bunda beliin yah ...udah bobo
yuk..."

Dan akhirnya setelah dibujuk2 dan diberi susu, dia baru tidur. Hmmm... anakku ...maafkan Bunda ya ...Bunda memang bukan orang tua yang baik untuk mu, mungkin belum saat ini, doakan Bunda ya agar Bunda bisa menjadi orang tua sesuai harapanmu... agar apa yang kamu inginkan bisa Bunda berikan.

Dan yang masih menggantung dalam pikiran Bunda adalah ... kira2 ayah bisa menangkap gak ya keinginan putrinya malam itu memaksa untuk tidur bersama ?

Hmm entahlah ... yang Bunda tahu, ayah baru masuk ke kamar sekitar jam 3 pagi.

23 Januari 2008

Sebuah Kisah Cinta ...

Hari ini jam 12.44 WIB, Bunda dapat kiriman email dari teman tentang sebuah kisah, yang menurut Bunda sangat menyentuh. Setelah membaca kisah tersebut, Bunda jadi mikir ... bagaimana ya kalau kisah tsb dialami oleh Bunda, akankah Ayah akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan "lelaki" dalam cerita tsb ? (*Wallahu'alam bishowab ... kita tidak pernah tahu apa yang tersimpan di dalam hati seseorang, yang bisa kita lakukan hanya berdoa semoga Alloh SWT, senantiasa menjaga hati orang-orang yang kita cintai dan mencintai agar senantiasa mencintai kita sebagaimana seharusnya ...Amin)

Dalam kesempatan ini, Bunda coba menyajikan cerita tsb, semoga kita semua bisa mengambil hikmah, merenungi dan syukur2 meneladani apa yang dilakukan tokoh2 yang ada di cerita tsb. Bunda senang .... ternyata di tengah dunia yang serba matrialistis ini, dimana segala sesuatunya dinilai dari kebendaan, untung dan rugi, masih ada cinta sejati spt dalam kisah ini. (*berarti masih ada harapan ya ... untuk orang2 spt Bunda yang sudah mulai meragukan keberadaan cinta sejati ...)

Selamat membaca ....

--------------------------------------------------------------------------------------

Base on True Story..


Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka Dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .

dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi ,kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu Mungkin bapak akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah Melahirkan kalian".. sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini. kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang". kalian menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit. Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber diacara islami Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak suyatno bercerita".

Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu merupakan ujian bagi saya, sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah

Diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya..


-----------------------------------------------------------------------------------------

Thanks ya Ana, sudah kirim ke email Bunda cerita yang sangat menyentuh ini. Jangan bosan2 ya Na ... buat kirimin lagi cerita2 kayak gini, lumayan buat ngilanging bosan di kantor sekaligus siraman hati ....

Gak Ngerti ...

Saat ini lagi jam istirahat, jam sudah menunjukkan pukul 12.45 WIB, itu berarti waktu istirahat sebentar lagi berakhir. Tapi sampai saat ini Bunda belum makan, entah belum nemu ide mau makan apa, dimana dan sama siapa (*secara bunda bete banget kalau harus makan sendirian). Jujur... Bunda paling malas kalau harus ke kantor ini ... kayak orang asing aja ... entah lah... dari awal Bunda merasa gak diterima di sini. Dan kayaknya Bunda dah lelah musti pergi ke tiga kantor secara bergantian.

Bukan kah katanya hidup itu sebuah pilihan, begitu juga dengan apa yang akan kita kerjakan khan ? Kalau Bunda boleh memilih ... Bunda pengen di kantor Bunda yang biasa ... sendirian di ruangan Bunda .... bekerja sendiri seperti biasanya .... tenggelam dalam keheningan ruangan 2 X 6 M ( * kalau gak salah hitung lho ... secara ruangan Bunda itu bentuknya persegi panjang).

Sampai hari ini pun, Bunda masih terus berjuang ... mencari pilihan lain yang mungkin bisa memberikan kepastian karier dan masa depan buat Bunda ... meski Jujur ... Bunda dah cape ... cape banget ...

Kemaren waktu ikutan psikotest di UPM, Bunda sempet mikir ... ngapain ya Bunda di sini ... apa sih yang pengen Bunda buktikan ...? Kerja deket rumah sebenarnya impian setiap orang ... banyak yang bilang " enak ya elu kerja deket rumah ..." yah enak sih ... beneran enak kog ... tapi ... ya gitu deh ... (*tanpa bisa menjelaskan lebih lanjut...)

Sewaktu pertama kali pindah ke sini, Bunda punya segudang idealisme, cita-cita dan harapan-harapan untuk karier dan masa depan Bunda ... tapi hari ini semua itu menguap hilang entah kemana ...

Dulu Bunda kerja untuk sebuah idealisme dan cita-cita yang hendak diwujudkan... tapi hari ini ... Bunda bekerja untuk mencari sesuap nasi dan menyambung hidup ....

Mungkin untuk hari ini ... karena alasan-alasan itu lah yang membuat Bunda masih tetap bertahan di sini ....

18 Januari 2008

HAPPY B'DAY AYAH (MY BELOVED HUSBAND, FATHER OF MY SWEET AYARA)

Happy B'day To You ... Happy B'day To You ... Happy B'day ... Happy B'day ... Happy B'day Dear Ayah ... Happy B'day To Youuuuu....

Bunda dan Indi mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke-31 untuk ayah tercinta. Kami berdua berharap dan berdoa dengan segenap jiwa dan sepenuh rasa cinta yang ada di hati kami agar ayah senantiasa dikaruniai umur panjang, kesehatan, rejeki yang berlimpah, tambah sayang sama Bunda dan Indi, sukses di pekerjaannya dan semakin bertambah keimanan dan ketaqwaannya pada Alloh SWT, Amin ya robbal alamin ...

Kue dan traktirannya akan senantiasa kami tunggu dengan setia. (* hehehehehe.... acik kita akan makan-makan kemana neh yah ?).

Oh ya special dari Bunda, kecupan yang paling hangat dan lamaaaaa buat suamiku tercinta (* tapi jangan kelamaan monyong nya bun ... hehehehe... iya lupa...halah hiperbola.com again...), dan this is a b'day card only for you




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

09 Januari 2008

SEBUAH KISAH TENTANG PEREMPUAN DARI BLOG SEBELAH

Bunda tertarik dengan salah satu Blog yang pernah Bunda kunjungi saat senggang dan jam-jam istirahat di kantor, blog diperoleh saat Bunda blogwalking ke blog teman.

Kekasih Gelap, Wanita Simpanan, atau apalah itu namanya, adalah momok yang begitu menakutkan bagi sebagian perempuan, atau malah semua perempuan kali ya. (* termasuk Bunda hehehehe). Ada yang bersimpati pada mereka, ada pula yang antipati. Dari mulai dukungan sampai dengan hujatan dapat saja diarahkan kepada mereka.

Apapun itu pro dan kontra tentang mereka, Bunda pikir mereka tentunya tidak ingin menyandang predikat itu atau menjalani hidup seperti itu. Tapi tentunya hidup itu pilihan bukan ? Setiap orang bebas menentukan pilihannya sendiri, tentunya harus siap pula menanggung setiap resiko yang timbul dan akan dia terima.

Silahkan memberikan persepsi dan pandangannya masing-masing mengenai kehidupan seperti itu kehidupan yang saat ini dialami oleh beberapa perempuan di negeri ini, mungkin saja disekitar kita juga .... silahkan baca Disini

Tapi Bunda berharap semoga kita semua bisa menjalani kehidupan dengan baik, tanpa harus menyakiti orang lain atau di sakiti orang lain. Amin ...

Dan semoga lirik lagu ini : "Jadikan aku yang kedua, buatlah diriku bahagia, walaupun kau tak kan pernah kumiliki selamanya..." ( * mudah2an bener ya liriknya heheheh), tidak akan memberikan suatu inspirasi apapun bagi perempuan-perempuan di negeri ini, agar tidak ada lagi yang menyakiti maupun tersakiti, apapun itu alasannya.

08 Januari 2008

BEGITU INDAH

By : PADI

Bila cinta...menggugah rasa
Begitu indah...mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku
Hapuskan semua gelisah

Duhai cintaku...duhai pujaanku
Datang padaku...dekat disampingku
Ku ingin hidupku
Selalu dalam peluknya

Reff I.
Terang saja...aku menantinya
Terang saja...aku mendambanya
Terang saja...aku merindunya
Karena dia...karena dia...
Begitu indah...

Duhai cintaku...pujaan hatiku
Peluk diriku...dekaplah cintaku
Bawa ragaku melayang memeluk bintang

Back to: Reef I

Reff II.
Terang saja...aku menantinya
Terang saja...aku mendambanya
Terang saja...aku merindunya
Karena dia...karena dia...
Begitu indah...
Begitu indah...begitu indah...
Begitu indah...

Begitu...begitu indah


-------------------------------------------------------------------------------------
Lirik di atas pernah dipersembahkan oleh seseorang kepada Bunda. Entah sudah beberapa hari ini Bunda kangen banget pengen denger lagu ini lagi. Iseng-iseng deh Bunda cari melalui Google dengan mengetik kode PADI, lalu muncul beberapa daftar Link tentang PADI ini termasuk alamat Official Website mereka. (* Yessss !!!! Finally...)

Seneng banget bisa baca lirik ini lagi, sambil membayangkan seseorang yang pernah menyanyikan lagu ini untuk Bunda, dan terbukti saat itu Bunda jadi merasa terhanyut, tersanjung, dan serasa terbang ke langit ke tujuh ( * ceileeee.... ). Menurut laki-laki ini, lagu ini menggambarkan tentang perasaannya dan dia rela menunggu dan menanti Bunda sampai Bunda bisa memberikan hati Bunda seutuhnya hanya untuknya, karena menurut dia lagi, Bunda "Begitu Indah". ( * walah ... tambah meleleh nih kayak es.... ).

Jujur, waktu laki-laki ini hadir dan mencuri hati Bunda, saat itu Bunda masih bersama orang lain, dan Bunda lelah dengan hubungan tsb, hubungan yang tanpa kepastian. Di tengah kesepian dan kegalauan hati, datanglah laki-laki ini tanpa diduga-duga dengan cara yang sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Bunda. Laki-laki ini, langsung membuat Bunda jatuh hati, dan pada akhirnya Bunda pun dengan suka rela menyerahkan hati Bunda untuknya. ( * Ih Bunda gampang banget ya dirayu ? Yah maklum sih terkadang cinta datang tanpa di duga )

Sejalan dengan berlalunya waktu, hampir 7 tahun kebersamaan ini telah Kami lewati bersama. Namun sayangnya ... laki-laki ini kini telah berubah......
Kini, Bunda kembali lagi ke keadaan yang sama, keadaan yang dulu pernah Bunda rasakan sebelum kedatangannya. Sepi, sunyi, galau ....

Bunda rindu pada laki-laki itu, dimanakah dia kini ? Akankah Bunda bisa bertemu dengannya kembali ?

Ya Alloh, tolong kembalikan dia padaku ... untuk mengembalikan semangatku dan menyemarakkan hari-hari ku seperti saat pertama kali aku mengenalnya. Amin ....

Posting kali ini, khusus Bunda persembahkan untuk seseorang yang pernah berikrar di hadapan Tuhan pada tanggal 18 Oktober 2003, untuk senantiasa mencintai dan menjaga Bunda sampai maut memisahkan.

07 Januari 2008

BERITA BAHAGIA DI AWAL TAHUN 2008

Waduh bunda kayaknya dah mulai gatel lagi neh pengen nulis (*kutuan kalee… gatel tangannya maksudnya…tapi bun biasanya kalau gatel tangan itu tandanya mau dapat rejeki nomplok loh..ah masya seh…? - nomplok di tembok maksud Loh? Hehehehe ).

Akhir tahun 2007 lalu di tutup dengan tersambungnya kembali silaturahmi yang sempat putus beberapa waktu yang lalu. Bunda seneng banget akhirnya salah satu temen bunda yang tadinya entah dimana rimbanya karena lost contact gitu muncul kembali. Ini berawal dari email yang masuk ke inbox email di kantor bunda dari mamanya Nayla - itu tuh tante Wenny. Di email itu tante Wenny cerita bahwa tiba-tiba Fentry ( * teman bunda yang sempet lost contact itu ) menghubunginya lewat email. Tante Wenny seneeeeng banget dapat email dari Fentry, secara dah lamaaaaa banget gak dapat kabar dari tuh anak. Terakhir ketemu, seingat Bunda, waktu itu Bunda dan tante Fentry datang nyelawat Papanya tante Wenny, saat itu Bunda juga diantar sama akung dan uti. Setelah itu, gak pernah denger kabar lagi dari dia (Tante Fentry.Red). Sempat juga beberapa kali bunda berusaha sms teman bunda itu, tapi sms nya selalu gak pernah nyampe. Sampai akhirnya pada bulan desember 2007 lalu, teman bunda tsb menghubungi kami kembali melalui tante Wenny. Usut punya usut dan berdasarkan ceritanya, teman bunda itu baru aja kena musibah, tas berikut HP nya lenyap di gondol orang (*kejadian itu terjadi sekitar bulan September 2007, ini berdasarkan cerita yang dia paparkan sendiri di blognya setelah bunda iseng blogwalking ke blog tante Fentry), alhasil dikarenakan HP nya ikut raib, maka raib pula semua data nomer telepon/HP teman-teman tante Fentry mulai dari data nomer telpon/HP teman SD, SMP, SMU s/d kuliah, termasuk nomer telpon/HP bunda dan tante Wenny, secara kami berdua adalah salah satu teman dekatnya sewaktu masih sama-sama kuliah dulu di Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.

Singkat cerita, berkat tersambungnya tali silaturahmi ini, maka berlanjut lagi cerita diantara Kami. Bunda pun mendapatkan alamat email tante Fentry dari tante Wenny, dan bunda mulai menghubungi tante Fentry via email dan di reply kembali via email oleh tante Fentry. Di Email tante Fentry cerita kalau pada Bulan Januari 2008 ini, tepatnya tanggal 06 Januari 2008, tante Fentry akan melangsungkan pernikahan dengan pilihan hatinya. Waaahhh senengnya… selamat ya tante Fentry. Kalau di urut ke belakang, maka bias dibilang tante Fentry ini paling terakhir yang menikah diantara Kami (*Tante Yuyun, Bunda, Tante Wenny dan Tante Diah - begitu kira-kira urutan pernikahan diantara Kami). Inilah berita bahagia di awal tahun 2008 yang ingin bunda sharing di sini. Senangnya memulai tahun baru dengan awal yang baru, karena menurut Bunda, pernikahan adalah sebuah babak baru dari sebuah kehidupan manusia, moment inilah yang akan mengukir sejarah regenerasi umat manusia, dengan kata lain, keluarga besar kami sudah mulai bertambah. Tapi, pernikahan juga sebuah tantangan baru, so… “Welcome to the Jungle…tante Fentry dan Om Febi” (*hehehehe bukan nakutin Loh…).

Sedikit Flash Back, sewaktu kuliah dulu, sekitar tahun 2007, awalnya Bunda hanya kenal Tante Wenny dan tante Yuyun (* tante yuyun ini teman Bunda dari SMU yang pada akhirnya memutuskan untuk sama-sama kuliah di Fakultas dan Universitas yang sama …. Ngefans kaleee ya tante Yuyun sama bunda hehehehe GE ER wooiiii….), secara Bunda gak mau ikut Ospek (*itu tuh ploncoan nya anak kuliahan… yang acaranya dikerjain ama senior disuruh pake baju dan dandanan aneh-aneh, trus disuruh bawa barang yang ajaib lagi dan susah didapet, ih bikin bĂȘte… belum lagi pake acara diomelin dan dibentak2 lagi, idih sorry banget deh…Bunda tuh paling anti diperlakukan sewenang-wenang sama orang hehehehe… maka untuk menghindari aksi brutal senior yang seenaknya itu, Bunda minta aja dokter buat bikin surat keterangan bahwa bunda sakit trus bayar uang kompensasi deh…so dengan begitu bebaaassss… acik selamet…), so Bunda gak gitu kenal banyak sama anak-anak di kampus. Nah tante Wenny inilah yang ngenalin bunda sama tante Fentry dan tante Diah, dan ternyata kita sekelas, kecuali tante Yuyun, jadilah Kami berempat berteman dekat mulai dari semester 1 s/d semester terakhir kuliah. Tante Yuyun sempat akrab juga dengan kita karena dikenalkan oleh Bunda, dan tante Yuyun juga pernah sekelas dengan tante Fentry, tapi Bunda lupa di semester berapa gitu, kita gak selamanya 1 kelas. Dulu kita sebenarnya berteman berlima, tapi temen yang satu lagi itu, karena sesuatu hal jadi jarang dekat lagi dan jarang barengan lagi sama Kami, cuma meski secara fisik jarang bersama, kita masih tetap keep in touch sih by phone gitu.

Tapi sayang kebersamaan diantara Kami itu pun makin lama makin merenggang bersamaan dengan episode kelulusan Kami satu demi satu dari Kampus, dan kami pun mulai sibuk dengan rutinitas lain seperti ada yang menikah dan bekerja. Setelah lulus kuliah, Tante Yuyun menikah, Bunda bekerja, lalu Tante Fentry bekerja, hanya tante Wenny yang melanjutkan pendidikan ke jenjang profesi. Dan tahun 2003, bunda menyusul tante Yuyun untuk menikah, 2 bulan kemudian, tante Diah menyusul menikah, 3 bulan setela bunda menikah, dan 1 bulan setelah tante Diah menikah, tante Wenny pun menyusul menikah juga. Sekarang masing2 dari kami sudah memiliki putra dan putri, Bunda 1 orang putri, tante Wenny 1 orang putra dan 1 orang putri, tante Diah sebenarnya punya 3 anak putra, hanya 2 anak kembarnya telah dipanggil oleh yang maha kuasa sebelum mereka genap 1 bulan, selang beberapa bulan kemudian tante Diah dikaruniai 1 orang putra lagi. Nah tinggal tante Fentry yang belum menikah. Di awal tahun 2008 ini lah, dia memutuskan untuk melabuhkan hatinya dan mempercayakan masa depannya pada seorang pria yang Ia kenal sejak masih SMP dulu, wah ternyata jodoh gak kemana ya… CLBK tuh ceritanya hehehehehe (*CLBK : Cinta Lama Bersemi Kembali). Selamat ya tante Fentry, ternyata pencarian dan penantian mu akan belahan jiwamu, terjawab sudah. Semoga kalian berdua bisa langgeng sampai nenek-kakek, dan segera dikarunai putra-putri yang cantik dan ganteng, supaya keluarga besar kita bertambah.

Ada satu khayalan bunda yang ingin sekali suatu saat nanti bisa diwujudkan, Bunda pengen Kami semua ini, bisa awet bersahabat sampai tua, dan anak-anak kami kelak bisa bersahabat spt kami dulu dan saat ini, yah syukur-syukur ada yang bisa besanan hehehehe halah…menghayalnya kejauhan bun…. (*biarin, khan kalau besanan malah bisa jadi keluarga, toh kita dah sama-sama tahu bibit bebet dan bobot calon menantu masing2, jadi amaaannn….Insya Alloh…). Gimana yang lain setuju gak ???!!!! Yuukkkk…..!!!!!!

Sekali lagi selamat ya F2 (* hehehehe singkatan untuk Fentry dan Febi), Selamat memulai tahun baru ini dengan awal yang baru. Bunda sekeluarga ikutan senang dengan awal yang bahagia ini. Selamaattttt….!!!!!!!!!!! (* Om Febi sukses yah belah durennya …hahahahahha….  Jangan Gila Donk Buuuuuunnnnnn).

04 Januari 2008

RAPORT INDI DAN RESOLUSI TH 2008

Idih judulnya jadi satu gitu ... (* ketahuan banget posting kali ini posting rapellan hahahaha....)

Sebenernya waktu tanggal 26 Desember 2007 lalu, saat Bunda mengambil raport Indi yang pertama kali dalam sejarah kehidupan Indi (* ceilee...meski cuma raport TPA tapi bangga juga lho...), Bunda pengen langsung posting, tapi ternyata balik sampai kantor jam 13.00 WIB, mana Bunda harus segera beli kado lagi buat temen kantor yang mau merrid, ya wis jadi tertunda. Trus... tanggal 27 & 28 Desembernya sibuk ama kerjaan, tanggal 31 Desember rencananya mau masuk kerja, eh malah sakit punggung kumat (* kalau ayah bilangnya "sakit encok" huh sebel dibilangin kayak gitu ...). Dan baru-baru masuk ya hari ini, tanggal 04 Januari 2008. So, jadilah posting ini Bunda rapel... hehehehe.

Seperti yang dah Bunda ceritain sebelumnya, pada tanggal 26 Desember 2007 lalu, Indi ku tersayang, Putri semata wayangku, ceritanya terima Raport, meski nilainya banyak "C" nya yang artinya cukup, buat Bunda ini sangatlah istimewa, makanya Bunda bangga dan ingin pamer gitu Loh hehehehe, kira2 gini isinya ( * Gak papa ya nak bunda tulis di sini... buat kenang-kenangan...hehehehe) :

I. MATERI POKOK
1. Bacaan Iqro s/d Jilid 1 : 6 (C)
2. Hafalan Bacaan Sholat : 6 (C)
3. Hafalan Surah Pendek : 6,2 (C)
4. Praktek/Amalan Sholat : 7 (C)

II. MATERI PENUNJANG
1. Doa & Adab Harian : 6,4 (C)
2. Tahsinul Kitabah : 6,5 (C)
3. Dinul Islam : 6 (C)
4. Kaligrafi : 6 (C)
5. B. Arab : 6 (C)
6. B. Inggris : 6 (C)

Jumlah Nilai : 62,1
Nilai Rata-rata : 6,2
Kualifikasi Nilai : C

Trus ada lagi penilaian untuk masalah sikap dan perkembangan Indi. Begini isinya :

1. Kesehatan/Kondisi Badan : B
2. Kebersihan & Kerapihan : A
3. Kehadiran dan Kedisiplinan : B
4. Kerjasama : B
5. Penyesuaian Diri : B
6. Vokal/Kemampuan Berbahasa : B
7. Kreativitas Belajar : B

Buat bunda, nilai di atas sudah sangat membanggakan. Karena buat bunda perkembangan kamu dan kecerdasan kamu nak, tidak bisa diukur oleh angka-angka dan huruf-huruf tersebut. Untuk usia Indi yang baru saja menginjak usia 3 tahun 5 bulan, bisa mengikuti aktifitas belajar di sekolah dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dengan baik, sudah merupakan perkembangan yang sangat membanggakan bunda dan ayah. Lagipula ini baru Tahun pertama dan semester pertama Indi di sekolah, masih panjang tahun-tahun yang masih harus dia lewati. Bunda ingin, Indi senantiasa semangat dalam menapaki kehidupannya kelak. ( * Jadi terharu ... huahuahuahua...ini terisak-isak apa histeris jejeritan ya ? alah gak jelas gitu...jangan gila donk Bun !---> minjam gayanya Ivan Gunawan dan Rubben di acara mama mia Seleb Show hehehee)

Oh ya, nilai-nilai di atas, yang membuat bunda semakin bangga adalah menurut bu gurunya, Indi sudah mampu mengikuti gerakan sholat dengan baik, meski bacaannya belum hafal benar. Ternyata tidak sia-sia ya...Bunda membiasakan dan mengajak Indi sholat bersama, dan memang benar, kalau sedang ikut sholat bersama Bunda, dia sabar mengikuti setiap gerakan sampai selesai... Subhanallah Nak...mudah-mudahan kebiasaan kamu sholat ini bisa diteruskan sampai dewasa nanti ya Nak... karena sholat itu adalah tiang agama, jadi wajib hukumnya untuk dilaksanakan. (* Beres bunda... hehehehe, lama-lama bunda jadi kayak ustadjah ajah ...)

Pokoknya Bunda bangga banget deh sama Indi. Di raport nya juga ada kolom yang berisi saran/peringatan, isinya kira-kira begini : " Lebih rajin ngajinya ya.." ( * wah ini mah PR buat Bunda neh, harus lebih rajin lagi diajarkan Iqro, doa-doa pendek dan bacaan surah-surah pendek neh... beres Bu Guru nanti Bunda yg akan ajarkan selama indi Liburan deh...). Oh ya, Bu Guru nya Indi namanya Bu Aini dan Bu Masnah, kalau kepala sekolahnya namanya Bu Ayu, dan saat ini Indi mengajinya di TPA/TKQ Al Muchlisin.

Buat bunda, ini adalah Kado Hari Ibu ( 22 Desember.red ), dan Kado tutup tahun 2007. Dan untuk menyongsong tahun 2008, bunda punya Resolusi nih... ceilee....iya donk biar semangat menyongsong tahun yang baru.

Resolusi Bunda untuk Tahun 2008 :

1. Bekerja dengan lebih keras lagi, biar bisa cari uang yang banyak.
2. Ikut Tes PNS lagi ( heheheh, secara kemaren th 2007 dah gagal ).
3. Mencoba untuk belajar sabar & ikhlas dengan lebih baik lagi.
4. Mengurangi sifat boros, mengurangi hutang-hutang, dan berusaha keras untuk menabung dengan lebih giat lagi.
5. Berusaha Sholat tepat waktu.
6. Berusaha konsisten untuk sholat Duha dan Sholat Tahajud.
7. Berusaha lebih rajin lagi ngajinya.
8. Berusaha menjadi Istri yang lebih baik lagi serta Ibu yang baik buat Indi.

Waduh banyak amat ya ... sebenarnya daftar Resolusinya panjaaaaang banget, soalnya Bunda ngerasa banyak banget yang harus terus diperbaiki di tahun 2008 ini, khususnya untuk Bunda secara pribadi. Tapi nulisnya segitu dulu deh, tar kalau dilihat ama ayah ditagih lagi kalau gak dilakukan dan gak ada perubahan di th ini, khususnya untuk Resolusi Nomer 3, 4 dan 8 ( * hehehehe, sabar ya ayah..)

Bulan Januari ini, ada 1 tanggal penting, itu tuh tanggal 18 Januari nanti, ayah khan ultah... waaahh dah tua ya ... Ultah yang ke .... (* boleh dikasih tau gak yah ? hehehehe).... jangan ah nanti dikomplein lagi ma ayah, sebagai bocoran aja, pokoe umur ayah itu di atas bunda 2 tahun deh ...bisa ketebak gak ? (* hiks..hiks..emang umur bunda berapa seh..? malu ah dah tua juga...alah centilnya kumat hehehehe).

Oke deh segitu dulu postingannya ya... seoalnya nyolong2 jam kerja neh ...hehehehehe halah jangan dicontoh ya ...!!!!

Sekarang mau balik lagi ke rutinitas. Hayo Kerja !!! Semangat ya Bun !!!! Biar bisa naik gaji tahun ini, jangan kayak tahun lalu...huhuhuhuhuhu...mau nangis kalo inget...

Nanti pas tgk 18 Januari 2007, tepat ultahnya ayah, bunda sharing deh ceritanya... okeh ...? Yuukkk....