Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Fans Ayara

19 Februari 2008

Mimpi Yang Menjadi Kenyataan


Tanggal 14 Januari 2008 saya menerima email ini dari seorang teman, dia adalah rekan kerja saya di kantor. Begini isi emailnya :

------------------------------------------------------------------------------------

Semua Terjadi Karena Suatu Alasan........

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.

Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.

Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ?

Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih orang lain yaitu Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam ?

Aku berpaling pada ayahku. Katanya: "Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.

Aku teringat kata-kata ayahku: "Semua terjadi karena suatu alasan." Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang....

Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara:
1. Apabila Tuhan mengatakan YA. Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta.
2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK. Maka mungkin kita akan mendapatkan yang lain yang lebih sesuai untuk kita.
3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU. Maka mungkin kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan kehendakNYA.

--Frank Slazak--

--------------------------------------------------------------------------------------

Saat saya menerima email itu dan membacanya, saya hanya merenungi dan membenarkan apa yang tertulis di situ, tanpa pernah menduga sama sekali bahwa ternyata email itu merupakan jawaban dari semua pertanyaan saya kepada Alloh dan jawaban atas doa-doa saya.

Saya punya keinginan yang merupakan impian saya sejak 2 tahun belakangan ini, saya berdoa tiap malam dan saya pun hampir putus asa merasa doa saya tidak didengar oleh Alloh SWT.

Sampai dengan suatu hari ...

Saya menerima kabar bahwa akhirnya saya diterima bekerja di kantor yang sudah jadi impian saya sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya saya sempat putus asa, karena berkali2 gagal tes di situ. Tapi ternyata Alloh SWT bukannya tidak mengabulkan doa saya, tapi hanya menundanya sampai waktu yang dianggap-Nya tepat. Dan mungkin saat ini lah waktu yang tepat untuk saya.

Kemantapan hati yang saya rasakan saat ini pun, tak langsung begitu saja saya rasakan. Saya sempat dihantui kebimbangan, saya bingung, kenapa keraguan ini timbul setelah saya memperoleh apa yg saya impikan? 2 tahun yang lalu saya memimpikan bekerja di tempat itu, namun ketika mimpi itu selangkah lagi akan saya capai bahkan mungkin sudah berada di depan saya, detik itu juga, saya ragu ...

Saya pun mulai minta pendapat teman2 yang saya percaya, dan saya anggap bisa memberikan saran dan masukan untuk menghilangkan kebimbangan itu. Saya kembali berdialog pada Alloh SWT, sang kekasih hati, karena untuk kali ini, saya ingin Alloh yang pilihkan untuk saya, saya percaya pilihan Alloh pasti yang terbaik buat saya.

Alhamdulillah, Cinta Alloh begitu besar pada saya. Dia berikan jawaban atas doa-doa saya dan memberikan kemantapan di hati ini.

Dengan mengucap Bismillahirrahmannirahim ... saya akan mencoba menjawab tantangan ini, semoga ini akan menjadi pembuka jalan bagi masa depan saya dan impian saya berikutnya.

Hari ini, detik ini juga saya baru menyadari bahwa email tersebut hadir dengan maksud tertentu, mungkin Alloh sedang mencoba berdialog dengan saya melalui teman saya tsb dan membisikkan ke hatinya untuk mengirimkan email kepada saya.

Hal ini memberikan saya banyak pelajaran berharga, bahwa kita tidak boleh berputus harapan, Alloh tidak pernah tidur, berdoalah terus untuk setiap harapan dan mimpi-mimpi kamu, suatu saat nanti apa yang kamu impikan Insya Alloh akan terwujud.

Dan mulai hari ini, saya tidak akan pernah lagi untuk berhenti bermimpi. Karena mimpi-mimpi itu lah saya bisa tetap hidup dan bertahan sampai dengan hari ini.

Saya lah "SANG PEMIMPI", dan saya bangga akan itu. Duhai Alloh ... terima kasih atas semua karunia-Mu ini, dan bimbinglah hamba-Mu ini agar dapat menunaikan amanat ini sebaik-baiknya. Amin ...

Thanks ya Mba Apri untuk emailnya ... semoga suatu saat nanti kamu pun akan dapat meraih semua mimpi-mimpi itu, someday kalau ada email yang menurut mba bagus, jangan bosan untuk mengirim karena kita gak akan pernah tahu bahwa hal sederhana yang kita lakukan tsb ternyata memberikan pengaruh besar bagi seseorang...

1 komentar:

Nunik Achmad mengatakan...

jadi ingat sebuat ayat yang berbunyi: boleh jadi kita membenci sesuatu padahal itu baik buat kita, dan boleh jadi kita mencintai sesuatu padahal itu buruk buat kita.
Semua kejadian pasti ada hikmahnya...
Btw, salam kenal...Ayara-nya cantik.