Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Fans Ayara

07 Mei 2009

Satpam Tidur

Hari Selasa lalu merupakan hari yang melelahkan bagi saya saat itu. Sesampainya di rumah tanpa mengganti pakaian kerja, saya langsung rebahan di atas peraduan…hmm…nyaman sekali rasanya. Tidak berapa lama, anakku masuk ke dalam kamar, seperti biasa dia selalu menceritakan kisah nya seharian itu. Tapi kali ini berbeda, tampaknya dia baru saja kembali dari luar rumah dan langsung masuk ke kamar saya untuk menceritakan sesuatu.

“Bunda…!”, begitu sapanya. “iya nak…”, jawabku sekenanya. Karena lelah yang teramat sangat saya tak sadar menjawab sapaannya dengan mata setengah terpejam. “Bunda, Salsa kakinya di perban”,begitu melanjutkan sapaan tadi. Salsa itu adalah teman permainnya. Ayahnya Salsa adalah teman ayah mertua saya, kakeknya anakku. “Kenapa nak…?”, jawabku biasa saja. Namun saya lantas tersadar bahwa anakku akan mulai bercerita, dan saya harus menyimak dengan seksama agar Ia merasa dihargai tentunya. “Kakinya berdarah bunda,” begitu jawabnya. “Berdarah kenapa nak?” tanyaku lagi. “Jatuh, bunda…”, jawabnya lagi. Hmm…anakku memang terkadang begitu singkat dalam memberikan jawaban-jawaban, namun saya merasa bahwa saya harus terus bertanya untuk menunjukkan bahwa saya sangat antusias dengan ceritanya dan begitu berempati dengan keadaan temannya tersebut.

“kesandung, bunda”, singkat sekali jawabannya. Saya pun masih terus mencoba menggali terus jawaban-jawaban darinya. Salah satu teman saya pernah mengajarkan saya untuk menggali pertanyaan anak-anak dengan memberikan alternative jawaban yang bias sedikit heboh agar terlihat menarik, kadang-kadang anak-anak perlu juga diajarkan “think outside the box” hmm…cukup menarik pikirku tapi kira-kira relevan gak ya dengan cerita ini (hehehe) namun saya tidak ingin memberikan alternative jawaban apapun padanya karena saya ingin merangsang anakku agar menjawab dengan kreatif setiap pertanyaan yang dilontarkan serta menjawab dengan versinya sehingga keorisinalan jawabannya dapat tetap terjaga.

“Kesandung apa, nak?” tanyaku lagi sambil menanti-nanti jawaban apa yang akan dia berikan. Meski seharusnya jawaban “kesandung” sebagai pertanyaanku tentang kenapa kaki temannya berdarah terlihat sudah cukup, namun sekali lagi saya ingin merangsang daya pikir kreatifnya.
“Kesandung…eee…eee…kesandung…”, agak lama terlihat dia memberikan jawaban dari pertanyaanku tadi. Tampaknya dia sedang mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan kepadaku benda yang membuat temannya tersandung. “Iya nak.. kesandung apa ?” tanyaku penasaran, sambil harap-harap cemas bercampur rasa penasaran ingin mengetahui jawaban apa yg akan dia berikan. “Kesandung…eee…Satpam Tidur!” jawabnya polos.

Wak..wau…gubrak !!! hahahahahaha, meledaklah tawa saya saat itu. Maaf anakku bukan bermaksud mentertawakan jawaban mu yang sudah dipastikan kurang tepat, namun saya mentertawakan wajahnya yang begitu polos dan lugu saat mengatakan jawabannya itu. Dia dengan wajah bercampur bingung ikut tertawa juga bersama saya namun belum sadar kalau jawabannya salah. Mungkin dia pikir, saya mentertawakan penyebabnya jatuh temannya yang lucu tersebut menurut saya. Lalu setelah beberapa saat setelah saya tertawa, saya memanggilnya. “Nak, kemari deh..!” panggilku padanya agar dia mendekat. Dia mendekati secara perlahan, setelah wajah kami saling berhadapan kurang lebih 20 cm, saya mengatakan, “Polisi Tidur sayang..”.

Hahahaha…hahahaha…meledaklah tawanya, dan kami tertawa bersama. Hilang sudah rasa lelah yang menghinggapi diriku malam itu. Untuk kesekian kalinya, saya membuktikan bahwa anak-anak merupakan anti stress dan anti lelah, suplemen yang paling baik untuk jiwa.
Sampai saat ini pun saya masih terus tersenyum-senyum jika mengingat jawabannya tersebut. Dan pernah satu kali, saya kembali meledeknya dengan mengatakan,Nak, Salsa kakinya berdarah lalu diperban karena jatuh kesandung satpam tidur ya…”, hahahaha..dan kami tertawa bersama untuk kesekian kalinya.

6 komentar:

Keke Naima mengatakan...

jatohnya di komplek perumahan kali ya.. kan kalo di komplek biasanya adanya satpam bukan polisi y... hehehe...

Bundana ayara mengatakan...

hehehehe...iya neh... di perumahan. Kayaknya sih anakku tau istilah "polisi tidur" tapi saat dia cerita, dia lupa istilahnya apa jadi asal goblek aja hahahaha....

canti mengatakan...

hahahahaha
boleh jg tuh improvisasinya indy! :D

lidya mengatakan...

pinter ya udah tau satpan tidur segala

lidya mengatakan...

pinter sekali ya, udah tau satpam tidur segala

Anonim mengatakan...

Hallo Kak Ayara..salam kenal dari Dita. Hehehe Kak Ayara lucu ya... polisi tidur dibilang satpam tidur. Kali polisi tidurnya dicat putih biru..jadi kayak satpam deh :-)